Rabu, 05 Desember 2012

klinik sanitasi


MAKALAH
DPMKL

KLINIK SANITASI

Nama  : Fance Letor Taek
Kelas   :  III reguler I
Nim     :  PO.530333010752



POLTEKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2012

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
Kata pengantar……………………………………………………………………
Bab I. Pendahuluan
A.    Latar belakang…………………………………………………………….
B.     Tujuan…………………………………………………………………………..
Bab II. Isi
A.    Pengertian klinik sanitasi……………………………………………..
B.     Manfaat atau keuntungan dari klinik sanitasi………………
C.     Alur kegiatan klinik sanitasi…………………………………………
D.    Jenis kegiatan klinik sanitasi………………………………………….
E.     Pelaksanaan klinik sanitasi……………………………………………
F.      Persiapan yang harus dimiliki oleh klinik sanitasi…………………………
Bab III. Penutup
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………
B.     Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulisan makalah ini dengan maksud sebagai bahan penilaian atas tugas – tugas yang di berikan guru bidang studi, selain itu makalah ini juga di susun pula dengan maksud dapat di jadikan sebagai penuntun dalam mempelajari dan memahami materi  pelajaran yang berhubungan dengan klinik sanitasi.Oleh sebab itu, makalah ini di susun sedemikian supaya mudah dipahami dan dibaca oleh siapapun yang berminat. Dengan tersusunnya makalah ini, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan limpah terima kasih kepada semua belah pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis pun menyadari bahwa susunan ini belum dapat mencapai hasil yang sempurna, oleh karena itu, kritikan dan saran sangat di harapkan yang bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga  makalah ini dapat membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal – hal yang belum diungkapkan dalam membahas mengenai klinik sanitasi.



Kupang,17 oktober 2012

Penulis            



BAB I
 PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia.
Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku pelayanan kesehan dan keturunan. Pengaruh yang sangat besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi.
Masalah kesehatan yang berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah yang mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit seperti diare, ISPA, malaria, DBD, TB paru penyakit kulit, kecacingan, keracunan makanan dan lainya yang merupakan 10 besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di Indonesia.
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas Puskesmas. Klinik Sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian intergral dari kegiatan Puskesmas, bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja Puskesmas.
Untuk itu pentingnya masyarakat untuk mengetahui pentingnya klinik sanitasi bagi masyarakat untuk melakukan pemberantasan atau penanganan masalah berbasis lingkungan untuk itu penulis terdorong untuk melakukan penulisan mengenai klinik sanitasi agar masyarakat mengetahui pentingnya klinik sanitasi

B.   TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian dari klinik sanitasi
2.      Mengetahui manfaat dari klinik sanitasi
3.      Mengetahui alur kegiatan dari klinik sanitasi
4.      Mengetahui jenis kegiatan klinik sanitasi
5.      Mengetahui cara pelaksanaan klinik sanitasi
6.      Mengetahui persiapan apa yang harus dimiliki oleh petugas klinik sanitasi



BAB II
  ISI

A.Pengertian klinik sanitasi
Klinik Sanitasi merupakan upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan secara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif didalam dan diluar puskesmas.

Klinik Sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas
Lokaso klinik Sanitasi Berada di Puskesmas dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan Puskesmas.
yang Bertugas di Klinik Sanitasi adalah petugas sanitarian Puskesmas / Petugas Penyuluh Puskesmas
B. keuntungan dari klinik sanitasi
 Keuntungan yang diberikan dari Klinik sanitasi adalah:
1.      Terhadap Pasien :
a)      Dapat mengetahui penyebab sakitnya.
b)      Mampu melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit akibat lingkungan.
2. Terhadap Petugas
a)      Dapat Mengetahui secara tepat Gaya Hidup Pasien dan Kondisi Lingkungan Pasien.
b)      Dapat memberikan saran yang tepat kepada pasien sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
c)      Dapat Menyusun Rencana Intervensi Perbaikan Lingkungan.


C.   Alur kegiatan klinik sanitasi

1. Loket
Di loket dilakukan pengisian kartu status pasien setelah mendapat kartu status pasien ke ruang periksa


2. Ruang Periksa
Pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan dirujuk ke ruang Klinik Sanitasi
3. Ruang Klinik Sanitasi
4. Apotik
Pasien ke Apotik untuk mengambil Obat
5. Pulang
Untuk Klien bisa Langsung Ke Ruang klinik sanitasi.

D.   Jenis kegiatan klinik sanitasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq1pOEjphTrN5y6oGjyMTRh0P930rfBRPgE7PekRDlUnNyl2kOybvEklV5EnZddcBI8fONplN9QTjUv4Iewr9hcL5OEo_mZT8tRP1BMqJ69gRkny67U3kkkIqHki6cXIVrpV3cW3Sa9hA/s400/Alur+Klinik+Sanitasi.bmp

1.      Di dalam gedung
Semua pasien yang mendaftar di loket setelah mendapat kartu status seterusnya diperiksa oleh petugas paramedis/medis Puskesmas. Apabila di dapatkan penderita penyakit yang behubungan erat dengan faktor lingkungan, maka yang bersangkutan dirujuk ke ruang klinik sanitasi. Kalau klien, setelah mendaftar di loket, mereka langsung ke ruang Klinik Sanitasi untuk mendapatkan bimbingan teknis. D ruang Klinik Sanitasi, sanitarian/tenaga kesling akan melakukan wawancara dan konseling yang hasilnya ditulis dalam Kartu Status Kesehatan Lingkungan. Selanjutnya sanitarian/petugas kesling membuat janji kunjungan ke rumah pasien/klien 

2. Di luar gedung
Kegiatan di luar gedung ini adalah kunjungan rumah/lokasi sebagai tindak lanjut kunjungan pasien/klien ke Puskesmas (Klinik Sanitasi). Kunjungan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang lebih dipertajam sasarannya, sesuai hasil wawancara pasien/klien dengan sanitarian pada waktu di Puskesmas. 

E.pelaksanaan klinik sanitasi
melaksanakan kegiatan program klinik sanitasi diperlukan adanya tenaga pelaksana, sarana dan prasarana, dan dukungan dana. Tenaga pelaksana sebaiknya berlatarbelakang pendidikan kesehatan lingkungan atau tenaga kesehatan lain yang ditunjuk oleh kepala puskesmas dan telah mendapat pelatihan tentang klinik sanitasi.Kelengkapan sarana dan prasarana seperti ruangan untuk konseling dan bengkel, peralatan, transportasi, alat peraga atau media penyuluhan, formulir pencatatan dan pelaporan, dan buku pedoman. Tenaga dan sarana/prasarana yang tersedia dapat diberdayakan dengan baik jika ada dukungan dana operasional.

Beberapa hambatan yang mungkin ditemui dalam pelaksanaan klinik sanitasi sebagai berikut :
  1. Masih terbatasnya tenaga puskesmas sebagai pelaksana klinik sanitasi, sehingga kegiatan ini belum menjadi prioritas puskesmas.
  2. Terbatasnya jangkauan petugas klinik sanitasi untuk membina desa yang ada di wilayah puskesmas karena luasnya wilayah, kondisi geografis, dan terbatasnya transportasi.
  3. Terbatasnya dana untuk kegiatan klinik sanitasi.
Beberapa peluang yang mungkin ditemui dalam pelaksanaan klinik sanitasi sebagai berikut.
  1. Adanya dana operasional Puskesmas yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan klinik sanitasi.
  2. Penyakit berbasis lingkungan masih mendominasi kasus yang terjadi.
  3. Adanya mekanisme lokakarya mini di puskesmas yang dapat digunakan untuk pengembangan dan koordinasi kegiatan klinik sanitasi.
  4. Pendayagunaan tenaga kesehatan lingkungan yang saat ini bekerja di luar bidang tugasnya untuk pelaksanaan klinik sanitasi.
  5. Adanya dana sektor lain yang dapat dialokasikan di desa sehingga dapat menunjang kegiatan klinik sanitasi.
  6. Semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa sebagai dampak dari pemberdayaan masyarakat selama ini.
  7. Telah tersediaannya alat (water test kit dan media penyuluhan).
  8. Penerapan paradigma sehat yang selaras dengan pelaksanaan klinik sanitasi.

F.Persiapan yang perlu dimiliki oleh petugas klinik sanitasi
1.   Komunikasi
a)       Mampu berkomunikasi efektif dengan menguasai isi pesan yang akan disampaikan
b)       Mampu memahami topik yang disampaikan
c)       Menguasai sasaran dan bina hubungan balik
d)       Perlihatkan minat terhadap topik yang dibicarakan dengan pasien
e)       Berbicara dengan suara yang dapat diterima sasaran
f)        Mampu mengekpresikan pikiran dan perasaan
g)       Mampu memilih media yang sesuai dengan topik yang sedang dibahas dan latar belakang budaya dari sasaran
2.      Diskusi atau wawancara
a)       Lakukan salam, sapaan yang diikuti dengan jabat tangan, senyuman dan ucapan yang bernada simpatik terhadap pasien ( misalnya apa yang dapat saya bantu sambil mempersilakan duduk)
b)       Mulai wawancara dengan pembukaan selanjutnya wawancara dengan menggunakan formulir penyakit yang sesuai dengan penyakit penderita.
c)       Dalam melakukan wawancara, seorang petugas klinik sanitasi/Penyuluh berekspresi atau berprilaku seperti bukti-bukti seorang yang baik.
d)       Kunjungan Rumah
                                  


BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Klinik Sanitasi merupakan upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan secara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif didalam dan diluar puskesmas.
2.      Keuntungan yang diberikan dari Klinik sanitasi bisa terhadap pasien dan petugas
3.      Alur kegiatan klinik sanitasi adalah
a. Loket
b. Ruang Periksa
c. Ruang Klinik Sanitasi
d. Apotik
e. Pulang
      4.   jenis kegiatan klinik sanitasi bisa didalam dan diluar gedung.
      5.   melaksanakan kegiatan program klinik sanitasi diperlukan adanya tenaga pelaksana, sarana dan prasarana, dan dukungan dana
      6.   persiapan yang perlu dimiliki oleh petugas klinik sanitasi adalah persiapan terhadap komunikasi dan wawancara.

B.saran
         
1.      Ditujukan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan klinik sanitasi diberbagai puskesmas agar klinik sanitasi di puskesmas-puskesmas dapat berfungsi semaksimal mungkin dalam melayani masyarakat

2. Ditujukan kepada masyarakat agar memahami pentingnya klinik sanitasi di puskesmas agar bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah berbasis lingkungan



DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar